Kamis, 10 Mei 2018

RESENSI NOVEL "DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1991"




DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1991

IDENTITAS NOVEL
Judul               : Dia Adalah Dilanku Tahun 1991
Penulis            : Pidi Baiq
Genre              : Romantis
Kategori          : Remaja
Penerbit           : Pastel Books
Tahun Terbit    : 2015
Jmlah Hal        : 344 Halaman

SINOPSIS DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1991
Novel kedua”Dia Adalah Dilanku Tahun 1991” ini merupakan lanjutan dari novel pertama “Dia Adalah Dilanku Tahun 1990”. Jika pada novel pertama bercerita mengenai masa Milea bertemu Dilan dan proses Milea bisa menyukai dan dekat dengan Dilan. Maka pada novel kedua bercerita mengenai masa mereka berdua ketika sudah jadi pacar yang dinyatakan dengan lisan dan tulisan bermaterai.
Milea pun kembali bercerita tentang kisah percintaannya dengan Dilan. Seperti orang yang baru jadian pada umumnya, Milea mengalami masa yang indah di SMA sesudah resmi jadi pacar Dilan. Ketika guyuran hujan menerpa, Dilan menggunakan motor CB dengan Milea di belakangnya. Milea dengan erat memeluk Dilan. Mereka berdua jalan-jalan menyusuri Jl. Buah Batu sembari ketawa riang, itu semua berkat Dilan yang selalu membuat hari-hari Milea bahagia.
Jawaban yang diberikan Dilan selalu saja membuat Milea tersenyum, Dilan pun termasuk orang yang cerdas dan pintar di kelasnya, buktinya dia selalu mendapatkan ranking satu atau dua. Meski Milea merasa khawatir dengan Dilan yang bergabung dengan geng motor, karena Milea takut terjadi hal yang buruk menimpa Dilan karena geng motor.
Ketika itu, sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar sebab para guru sedang melakukan rapat untuk mempersiapkan pembagian rapor. Milea merasa tidak enak dengan kejadian Dilan berkelahi dengan Anhar sebab membela dirinya. Milea merasa takut dan cemas jika nantinya Dilan dikeluarkan dari sekolah. Tiba-tiba, datang Piyan memberitahu Milea bahwa Dilan berkelahi di warungnya Bi Eem.
Milea pun panik mendengar berita itu dan langsung menuju ke tempat Dilan berada. Ketika Milea bertanya berkelahi dengan siapa, Dilan malah menjawab “Agen CIA”. Mendengar jawaban dari Dilan yang seperti itu membuat Milea kesal dan khawatir, apabila terjadi sesuatu lagi dengan kekasihnya itu. Seperti biasanya, Dilan selalu tenang dalam menghadapi permasalahan. Malahan Dilan sempat-sempatnya bercanda ketika Milea merasa panik. Hal itu sengaja Dilan lakukan supaya meredamkan hati Milea.
Sampai pada suatu malam, Milea ditelpon Piyan, bahwa Dilan sudah tahu orang yang mengeroyok yang disebut Dilan agen CIA tempo hari. Ternyata orang yang mengeroyoknya di warung Bi Eem adalah kakaknya Anhar. Dilan pun berencana untuk membalas, dia memanggil teman-temannya untuk balas dendam.
Ketika itu Milea yang ingin menyusul untuk menggagalkan rencananya Dilan bingung karena tidak ada kendaraan, untungnya Yugo anaknya Tante Anis yang baru pindahan dari luar negeri sedang berada di rumah Milea. Milea pun berpura-pura mengajak Yugo untuk jalan-jalan. Pada akhirnya, Milea bertemu denga Dilan. Dia membujuk Dilan supaya membatalkan rencana balas dendamnya dengan ancaman apabila tetap bersikeras balas dendam akan memutuskan hubungan mereka.
Mereka sering berdebat tentang masalah geng motor, Dilan tidak pernah merasa kapok walaupun dia sempat dimasukkan ke penjara 1 minggu dan diusir oleh ayahnya sebab penyerangan antara geng motor.
Perasaan Milea yang takut dengan keselamatan kekasihnya itu sangat besar, sampai-sampai kata putus keluar dari Milea lalu disusul dengan tamparan darinya. Dilan tidak saja tidak mengerti, kesedihan melanda hati Milea, sebab Dilan tidak suka jika dikekang, dari peristiwa itu Dilan menjauh dari Milea. Sampai dengan selesai, Milea kembali ke Jakarta dan kuliah di sana. Sedangkan Dilan kuliah di universitas ternama di Bandung. Jarak antar keduanya saling menjauh, tapi suasana hati Milea masih sama, hanya kepada Dilan. Makin lama Dilan menghilang, Milea berusaha untuk selalu menghubungi Dilan, akan tetapi keluarga Dilan sudah pindah rumah. Melia pun kehilangan jejak Dilan.
Sampai akhirnya, Melia bertemu Herdi yang merupakan kaka tingkat dari tempat dia kuliah. Herdi mulai mengisi keseharian Milea, sampai mereka menuju ke pernikahan, Milea selalu mencintai Dilan, tapi Dilan sudah memiliki kekasih baru.
" Aku mencintaimu, biarlah, ini urusanku. Bagaimana kau kepadaku, terserah, itu urusanmu. Terima kasih Dilan, kau pernah mau padaku. Dan kini, biarkan aku kalau ingin selalu kabar tentang dirimu..." Milea.
        
UNSUR INTRINSIK NOVEL
Tema   : Percintaan
Penokohan
Dilan   : Humoris, Romantis, Keras Kepala, Nakal, Setia Kawan dan Baik.
Milea   : Keras Kepala, Baik Hati, Setia
Latar    :
Tempat            : Bandung dan Jakarta
Waktu             : Tahun 1991
Suasana           : Bahagia, Lucu, Mengharukan
Alur     : Maju Mundur
Amanat: Penulis mencoba memberitahukan kepada pembaca bahwa dalam hidup, tidak semua cerita cinta, harus berakhir dengan bahagia. Karena kadang, sesuatu yang berakhir tidak sesuai dengan harapan kita akan menciptakan kesan tersendiri, meninggalkan kesedihan dan kerinduan akan masa lalu. Novel ini juga mengajarkan kita untuk keluar dari belenggu masa lalu, tanpa harus melupakan semua kenangannya. Karena bagaimanapun juga, masa lalu itu akan tetap menjadi bagian dari hidup kita.

KELEBIHAN BUKU
Bahasanya yang simple, alur cerita yang tidak dapat dikira, dan juga penulisan pada tokoh yang benar- benar membuatnya hidup meski lewat tulisan. Selain itu, dibubuhi pula beberapa gambar ilustrasi berupa kartun yang pas dan tidak berlebihan.
Nilai Pendidikan: Novel ini mengajarkan kita untuk menghargai setiap karya orang lain.          
                             Seperti yang Dilan katakan, tak ada karya yang jelek, selama karya itu
                             bukan hasil plagiat.
Nilai Moral         : Walaupun Dilan adalah anak yang sering berkelahi, bahkan sering di skors
                             dari sekolah, namun Dilan digambarkan sebagai seorang yang   
                             menghormati orang tua, dia sangat menghormati bi Eem, mak Asih, bahkan
                             wali kelas yang sering menegurnya saat dia salah.
Nilai Sosial     : Kelompok geng motor memiliki kesan yang buruk dalam pikiran masyarakat,
                          tapi Dilan pada kenyataannya sangat disenangi banyak orang dan mempunyai
                          banyak teman. Semua itu karena Dilan dikenal sebagai orang yang setia
                          kawan dan Sopan pada orang tua

KEKURANGAN BUKU
Jika bersaing, gunakanlah persaingan yang bersih dan baik, tidak menggunakan unsur kekerasan yang bisa menyebabkan kecelakaang yang fatal. Berilah informasi yang penting terhadap orang yang bersangkutan agar orang yang bersangkutan bisa menyelesaikan masalahnya tersebut. Untuk mengerti secara sempurna keseluruhan cerita, kita mesti membaca terlebih dahulu novel bagian pertamanya. Selain dari hal tersebut, saya pikir penulis telah berhasil membuat karya yang luar biasa.

Nama : Oktami Siera Citata
NPM : 01.16.038
TUGAS PENULISAN KREATIF RESENSI NOVEL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Creativepreneur Millennials Bersama All New Ertiga Suzuki Sport

Palembang, 24 Maret 2019 bertepat di Palembang Indah Mall diadakan Talk Show dengan Bintang Tamu pembica Elysa Dian Thamrin selaku Di...