Semiotika
berasal dari kata Yunani: semeion, yang berarti tanda. Semieon adalah istilah
yang digunakan oleh orang Greek untuk merujuk kepada sains yang mengkaji sistem
perlambangan atau sistem tanda dalam kehidupan manusia.
Secara
terminologis, semiotik adalah cabang ilmu yang berurusan dengan dengan
pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti
sistem tanda dan proses yang berlaku bagi tanda.
Semiotik
adalah sebuah disiplin ilmu sains umum yang mengkaji sistem perlambangan di
setiap bidang kehidupan manusia. Ia bukan saja merangkum sistem bahasa, tetapi
juga merangkum lukisan, ukiran, simbol-simbol didalam peradaban manusia/atau
lambang-lambang yang dihasilkan oleh manusia, seperti lambang negara, lambang
pemerintah daerah atau dalam istilah semiotika termasuk kategori semiotika
sosial, bahkan naskah-naskah yang meliputi berbagai bidang keilmuan yang
berkembang saat ini.
Tanda
adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain yang dapat berupa pengalaman,
pikiran, perasaan, gagasan dan lain-lain. Jadi, yang dapat menjadi tanda
sebenarnya bukan hanya bahasa saja, melainkan berbagai hal yang melingkupi
kehidupan ini, walaupun harus diakui bahwa bahasa adalah sistem tanda yang
paling lengkap dan sempurna.
Tanda-tanda itu dapat berupa gerakan anggota badan, gerakan mata, mulut, bentuk tulisan, warna, bendera, bentuk dan potongan rumah, pakaian, karya seni: sastra, lukis, patung, film, tari, musik dan lain-lain yang berada di sekitar kehidupan kita.
Terdapat
Sembilan macam semiotik yang kita kenal sekarang, yaitu (Pateda, 2001:29) :
1.
Semiotik analitik, yaitu semiotik
yang menganalisis sistem tanda.
2.
Semiotik deskriptif, yaitu semiotik
yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada
tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang.
3.
Semiotik faunal / zoosemiotik, yaitu
semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan.
4.
Semiotik kultural, yaitu semiotik
yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat
tertentu.
5.
Semiotik naratif, yaitu semiotik
yang menelaah sistem tanda narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan
(folklore).
6.
Semiotik natural, yaitu semiotik yan
khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam.
7.
Semiotik normatif, yaitu semiotik yang
khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh tanda yang dibuat manusia
yang berwujud norma-norma, misalnya rambu-rambu lalu lintas.
8.
Semiotik sosial, yaitu semiotik yang
khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang,
baik berwujud kata ataupun kalimat.
9.
Semiotik struktural, yaitu semiotik
yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur
bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar