Studi Kasus ialah suatu
serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada
tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa
tersebut. Biasanya, peristiwa yang dipilih yang selanjutnya disebut kasus
adalah hal yang aktual (real-life events), yang sedang berlangsung, bukan
sesuatu yang sudah lewat.
Batasan studi kasus meliputi:
1. Sasaran
penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen2. Sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya.
Jenis-jenis
Studi Kasus
1. Studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian
organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan rnenelusuni perkembangan
organisasinya
2. Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalul observasi
peran-senta atau pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya
pada suatu organisasi tertentu.
3. Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu onang dengan
maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas.
4. Studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan
(community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau
masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu
bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi.
5. Studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis
situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya
pengeluaran siswa pada sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari sudut
pandang semua pihak yang terkait, mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya,
orang tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
Langkah-Langkah
Penelitian Studi Kasus
1. Pemilihan kasus: dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti
dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses, dan masvarakat atau
unit sosial.
2. Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi
yang ebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan
analisis dokumentasi.
3. Analisis data: setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi,
mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola.
4. Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam
pendekatan studi kasus hendaknya clilakukan penvempurnaan atau penguatan
(reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan.
5. Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah
dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas,
sehingga rnernudahkan pembaca untuk mernahami seluruh informasi penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar